SILOGISME

Silogisme merupakan penarikan kesimpulan berdasarkan premis premis tersebut.
Premis merupakan kalimat ,proposisi, atau pernyataan yang merupakan dasar penyusunan kesimpulan dalam logika.
Premis ada 2 macam :
* Premis Mayor ( Premis umum ) : yang mempunyai term mayor yang menjadi predikat dikesimpulan.
* Premis Minor ( Premis khusus ) : menjadi subjek dalam kesimpulan.

Berikut merupakan silogisme tidak langsung, macamnya sebagai berikut :
1. Silogisme Katagorial
contoh :
Tidak ada Manusia yang kekal
Mahasiswa adalah Manusia
Jadi Mahasiswa tidak kekal

2. Silogisme Hipotesa ( Premis Mayor mengandung pengandaian )
contoh :
Jika air didinginkan pasti membeku
Air didinginkan
Jadi air membeku
Jika tidak didinginkan air tidak membeku
Air tidak didinginkan
air tidak membeku

3. Silogisme Alternatif ( Premis Mayor nya mengandung alternatif atau pilihan )
contoh :
Matahari adalah tata surya atau bintang
matahari adalah tata surya
jadi, matahari bukanlah bintang

4. Silogisme Entimen ( Silogisme diperpendek, diambil dari Premis mayor dan kesimpulan )
contoh:
saya tidak hobi olahraga berenang
karena saya tidak bisa berenang
saya diajak berenang
jadi saya menolaknya
Renang adalah olahraga untuk yang hanya bisa renang
saya tidak bisa renang, jadi saya tidak menyukainya

PENALARAN

Ialah proses suatu pemikiran dari suatu pengamatan yang menghasilkan sebuah pengertian dengan sebiah logika.
Proporsi dasar penyimpulan disebut premis.
Hasil kesimpulan disebut konklusi.
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Metode Menalar :
1. Induktif ( khusus ke umum )
contoh :
jika ada udara, hewan akan hidup
jika ada udara , manusia akan hidup
jika ada udara, tumbuhan akan hidup
jika ada udara, makhluk hidup akan hidup

2. Deduktif ( umum ke khusus )
contoh :
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup yang konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.